Tuesday, December 16, 2003

Rasanya Baru Kemarin

Rasanya baru kemarin kau tiupkan
ruh ruh rindu itu di jiwaku yang beku
lumer di kehangatan yang dewasa
mewangi sejuta bunga di taman yang semula gersang
bagai embun ,sejuk tetesan kata katamu di
keremangan subuh , ajak mendekatkan diri pada
yang empunya nyawa.
Bait demi bait petuahmu penuh makna
Tak ada ragu aku mematuhimu
Selagi kau di sisiku , semua merona , penuh warna

Rasanya baru kemarin aku menjumpaimu untuk kali pertama
Tak kusangka itulah yang terakhir juga
Setelah aku mabuk oleh sentuhanmu
Dan tergila gila dengan teduh tatapanmu
Aku terperdaya di segala lapang jiwamu
Tergolek tak berdaya oleh bius pesonamu.
Mengapa kini sirna?

Rasanya aku tak mungkin paham dengan
segala alasan yang coba kau sampaikan
sakit ini mengalahkan paradigma mu
Luka ini tak mungkin kau mengerti .
Kau tetap tersenyum , kala ku mengaduh

lalu kemana lagi aku pergi membawa perih ini
acuhmu kini , begitu menjeratku
resahku makin membuncah oleh
diammu .

rasanya baru kemarin kau buat puisi tiga kata
sekarang mengingkarinya
apalagi akan yang kau rangkai untuk redakan
cintaku .

Rasanya memang kau di cipta untuk
batinku yang selalu mengembara
kini ketahuilah , tak akan selesai aku mengagumimu
tak akan menepi bidukku , berenang di telagamu
tak akan benci , apalagi dendam
meski telah kau siksa aku hingga matiku

16 des 03

No comments: