Saturday, December 20, 2003

Kepada Denok

Salah apa ibumu mengandung , Denok
Hingga kau rebahkan kepalamu pada si Utik
Setelah kau patah hati dengan si Dulah

“semua cinta telah mati , keluhmu suatu hari
semua laki laki sama , pengkhianat , bajingan “
maka kau luruh di dekapan Utik yang berdada tipis

matahari telah muram bagimu
lalu datanglah rembulan malam
mulai berpendar asing di celah sisa batinmu
yang nyaris koyak
remuk terpuruk
di cinta pertama

dadamu yang terus berguncang oleh tangismu
Utik lah yang menenangkan
Dan bagai kafilah kehausan di padang gersang
Kau teguk air itu tanpa tawar menawar

Duniamu yang asing , penuh tanda tanya
Segala jadi biasa karena terpaksa , mula mula
Telah kau lupa kan norma ,juga agama.

Denok, denok
Si Utik memang tampan , tapi dia juga perempuan
Si Utik memang setia, tapi apakah batinmu bahagia?
Kesinilah sayang , ketahuilah tak semua laki laki
buaya.

Siapa dapat membalut lukamu selain dirimu sendiri
Mungkin waktu akan menguburkan kenangan perih
Dan menggantinya dengan lembaran yang baru
Percayalah………………

Des 2003

No comments: