Saturday, December 27, 2003

D I UTARA LAYA

( kepada ibu )

Darah ini merintih ibu
Setiba di nisanmu
Seperti gemerisik angin di sela pohon bamboo

Ku hirup wangi mu ibu
Bak tetesan embun di kelopak mawar
Berpadu dengan tanah basah , setelah gerimis ini .

Betapa dua belas tahun menyiksaku
Adalah khianatku terhadap rindu
Belai belai jemarimu
Betapa resah aku mengelana dari waktu ke waktu
Melumat segala rasa , suka dan duka
Kini aku pulang ibu , membenarkan kata katamu

Aku ingin menangis lirih lirih
Sambil kubaringkan kepalaku
Anggap aku rebah di pelukmu yang hangat
Dan usaplah kepalaku , sama seperti dulu

Dingin dan beku , makammu ibu
Membaringkan segala yang ku perlu
Andai bisa , ingin aku mengulang waktu
Mempersembahkan bakti
Mengusung asamu jadi satu janji
Nyata di kemudian hari
Berebut kesempatan dengan ajalmu
yang datang dini bagiku

Kini aku didera sejuta rindu
betapa aku malu pada masa lalu
telah membentangkan jarak kita ,ibu
dan saat kita tak berjarak kini ,kau telah
diam membisu .


(yogya , oktober 2003 )

No comments: