Tuesday, December 23, 2003

D I T EP I B U Y A N

Hening , rasakanlah hening ini,
beningnya, mampu meninju ninju
rusuk rusuk kalbu.
Padatkan berbagai makian
bagi kelima indraku yang tertipu .
hati yang tertipu.

Di tepi mataforgana ini , aku mencari
Apa yang bisa ku temukan di balik pecahan kapal
Adakah sebongkah kerinduan masih bersandar
Atau sepercik rasa percaya

Di tepi danau Buyan , angin bertiup sepoi
Bagai kelepak burung di langit , hati yang tertipu
oleh senyummu , menjerit .
Tiadakah kau mendengar nya , selagi telingamu
belum tersumbat , oleh desing desing mesin itu
Bagai sekawanan serigala , renyah
tawamu , menyeretku ke tengah hutan.
Tiadakah kau lihat , sebelum matamu
di butakan oleh asap pabrik limbahmu.
Rasakanlah , sayang, rasakan….semua telah terlambat kini.
Berlalu di hempas cercaan kata katamu sendiri.
Celah celah itu begitu sempit , tuk
sekedar lintasi , usung memori.

Menggelepar riak riak kecil di ujung jemari kaki
Membasahi ironi tak kunjung ku kemasi
Aku masih ingin duduk berlama lama di sisi danau ini
Sebelum pulang kekotamu, singaraja.

Tepi danau Buyan, des 03





No comments: