Tuesday, December 23, 2003

D A R I T E P I A N L O V I N A

Dari tepian ke tepian aku tak usai memandangmu
Selalu saja menghitam, bagai jelaga di torehkan
di sekujur mimpi mimpi semu ,
bertahan diam di keleluasaan waktu yang menghimpit.
Ombak yang menyapu pantai.
Pantai yang tertelungkup di roman wajahmu, wahai sang penguasa rinduku.
Getar selalu mengayuh gejolak di keremangan cahaya kotamu nan bisu
Di sini aku berdiri,sebagai sepasukan pengawal mu yang setia
Redam kanlah batinku yang hampa

Rasa rasanya pagi adalah suatu siksa
Mengapa di sinarkan mentari di buku buku hatiku yang kelam
Sedang aku masih ingin lelap
Tebius aroma tubuh yang kian hari semakin ku kenal , menggpa kini terbang?
Duhai rama dan shinta , ceritakanlah padaku
Mengapa kalian dulu menyinta

Hitam dan putih selalu saja saling mengisi
Kotak kotak di seluruh sisi
Dan pantai selalu juga melambai
Merasuklah disini,di tepian lovina aku menanti.
Sekuntum kamboja di sisi telingaku , mengecupmu perlahan lahan.

Pantaimu , Lovina
Abadilah di sepanjang tepianmu, bayangku !




No comments: