Tuesday, August 10, 2004

Kuyu

Panji panji yang telah patah membentuk sinar kabur
menelangsap buram carut marut pias wajahmu yang tersembur
desis ular derik berbisa
dan tubuhmu yang tegap , terkulai oleh lilitannya.
Akhh....lagi lagi kau bisikkan sepenggal nama itu
sedang purnama menantimu di ujung danau

Lalu kau perlahan bangun dan kembali berjalan
kepematang yang menghubungkan kenyataan
dan mimpi mimpimu yang panjang.
Sesaat kau sadar dan bicara tentang surga
yang kau lukiskan di rongga rongga kelaminmu.
Bahkan kau mengandaikan dirimu sebagai
Rama yang sedang dikejar kejar oleh shinta
Akhh....biarkan beribu ribu Shinta tercipta dari derai alunan pianomu.

Andai saja engkau tahu,
wajahmu memang telah kuyu mengelana sepanjang buana
mencari sepotong kayu yang kau puja sebagai tongkat nirmala
tapi sebenarnya telah terbit di matahatimu yang tak pernah mati
sekuncup bunga sepanjang musim
dikelopaknya hanya tertulis : aku mencari kasih !


untuk teratai liarku