Tuesday, December 16, 2003

Bukan ruang kita

Di satu ruang yang bukan milik kita
Telah terjebak satu babak yang juga mestinya bukan milik kita
Tapi kita tertawa , menjalani kebinatangan ini
Meski seperuh hati kita waswas dan merintih sakit
Dan mata kita tetap jalang menyapa orang yang kita khianati
Meski kadang tertunduk malu tebebat rasa bersalah
Tapi kita tetap tertawa…..
Terbahak bahak
Terpingkal pingkal

Justru saat lidahku mulai menjilati sekujur tubuhmu yang mengejang
Aku pingsan
Dan saat tanganmu yang nakal merambah lekukan tubuhku
Kau sakau

Di satu ruang yang bukan milik kita
Kita sadar , bukan ini yang kita inginkan
Tawa kita hambar
Senyum kita palsu
Itu adalah penjelmaan tangis yang kini mulai
memekakkkan telingaku.
Maka dengan senang hati kita melangkah keluar dan pergi
Tak usah kembali.


Desember 15 , 2003

No comments: