Tuesday, December 23, 2003

K E PA D A

kepada dewa dewa di kepalamu
tetaplah agung bersemayam segala ayat ayat pembunuh sepi
jangan kau biarkan lari, sebelum kau sendiri berlari
ke pelukanku lagi
aku mewangi di rerimbunan daun daun sirih
, menggodamu dengan julur julur lidahku
kau terkesiap di engahan nafasku , erangan ku membuatmu setengah gila !
perangkap ini kita bangun lagi bersama , setelah kita sama sama
lepas dari jebakannya .

Takkan ada yang terluka oleh kemunafikan ini
Desahku merdu, pelukmu erat
Perkasamu tindisi tubuhku yang meliuk liuk bakar syahwat
Dan bisik rayuku
Memacu laju darah di rongga rongga kelamin kita

Tak harus ada yang kecewa
Jika tak terenggut kenikmatan semu ini
Buai buai kaku di keremangan cahaya lampu
Saling mendekap , tak henti tanganmu
memainkan puting puting susuku

Kepada tubuh tubuh mati ini
Telah tercapai nafsu birahi
Meski tanpa rasa, tanpa cinta
Pengganjal sepi , di pelosok desa tempatmu mengelana
Jelas ini angkara murka , bagi dewa dewa yang
selalu bertahta di kepalamu
Sedang mabuk kah mereka?

Kepada dewa dewa di kepalamu,
Salam ku kepada mereka .
Bilang aku selalu ada di setiap keping hatimu yang buta

No comments: