Tuesday, December 23, 2003

K A TA L O G S E P I

Malam pekat, hening merayap , hitam julur kan lidah lidahnya
didadaku ,yang selalu menggumpalkan ragu , menjadi sepotong
tangis tersendat ,tak terbaca olehmu.
Di kegelapan ini , sebagaimana langit telah melukiskan
malam , banyak yang harus di pasung.
Mulut mulut, tangan tangan , kaki kaki , musti diam tak bergerak
Biarkan kabut menyelimuti , tutup dekap erat , hatiku bersetubuh
dengan sunyi.
Dalam dan syahdu , renggut semua jerit dan ngilu .
Padu padan kan getir itu , isakku ditumpukan semak alang alang .
Hanyakah kekelaman terpancar di pelupuk mataku,
tanpa tergantikan oleh remang sinar cahaya
Rembulan.
Kekalkah badai mengombang ambingkan biduk lemah ini?

Di sudut dunia kita yang maya , kita bertemu
di sudut yang lebih nyata , kita lepaskan tali itu
dari tonggak tepi dermaga, hanyut aku , ke tengah
samudera yang tak ku tahu dimana tepinya
sebagai perempuan , salahkah tangisku ?
gentar aku di tikam seribu taifun
menggigil aku di terkam gelombang
sedang bayangmu tetap duduk di situ
menertawaiku.

sepi ini tak kunjung selesai
hanya oleh bisik bayu di telingaku





No comments: