Menambang emas yang lahir dari matamu
: kerlip dolar jatuh berdenting denting menjadi pawai angin.
Lalu kupunguti satu persatu cairan putih beningnya, lewat kutukan kutukan yang membahana.
”langit merah saga, bumi terbelah dua, laut meluap kemana mana”
sorga terbuka
neraka menganga
nenek moyang kita telah mengajarkan beribu ribu doa
dan kita menambahkan dengan aneka logika.
Aku menunduk, ratapi semua
Tapi jasad telah beku dan roh mengelana entah nuju mana.
No comments:
Post a Comment