Tuesday, August 12, 2008

Empty Street

Tirus wajah bulan meneteskan darah

Malam malam begini apa yang kan kubuat

Jalanan lengang, tak nampak sesuatu buat teman

Langkahku lalu gontai nuju dermaga

Yang semakin berkecipak airnya

Ada dingin disana

Menusuk nusuk bayangan kita yang seminggu lalu berdiri bersama disini menyusun cinta.

Malam telah bertambah tua, angin deras menerpa syalku yang melambai lambai

Bulan makin pasi

Langit kelam hendak mengirim hujan pada bumi

Aku kembali pada jalan yang lengang , hanya riuh desing angin menyemburatkan debu jalanan.

Aspal makin hitam, rinai turun, udara basah

Malam tembaga

Jalanan kosong menyimpan kesedihan kesedihan yang tak terelakkan.

Andai , seandainya

Kekosongan ini kau isi

: dengan dalam dalam kasihmu

tentu sepi ini tak tergambar jelas di langit malam ini.

Tapi sengaja kupilih diam dan berjalan sendirian

Agar api tak membakar, agar air tak menenggelamkan

No comments: