Dan padang lengang penuh oleh kesunyian
Ombak menerkam malam
Purnama telah padam
Benarkah pualam ataukah batu nisan, mataku kabur nanar menatap sebentuk bayang
kini mulutku bungkam jemariku kaku hatiku bisu panji patah itu begitu membelengguku ( puisi puisi shantined)
No comments:
Post a Comment