Saturday, January 03, 2004

UNCHAINED MELODY

Mimpi mimpi malam telah berangkat beiringan menuju istana
Gelap yang mencekam
Sempurna ilalang merambati dedaunan di sepanjang jendela kamarku
Hembusan bayu mengibarkan korden korden biru ….
Kerinduan yang menggumpal
Pada awan hitam yang berarak menghampiri tidurku
Resah menggenapkan gerimis yang datang
Guntur dan kilat sama sekali tak besahabat
Teror di keanehan malam yang tak berkesudahan
Kesunyian melahap rakus tep tepi ranjangku yang berenda
Rapat mengempit dalam dalam irama nafasku yang memburu
Takut ini semakin merajalela di dinding dinding pembuluh darahku
Menyatu di sebuk serbuk rindu di sekeliling kamar yang membeku
Aku tahu , kau datang mengucap salam
Membelaiku dalam dingin es batu
Sungguh malam ini aku jengah , gelisahku menjadi jadi

Padahal tak ada yang harus kutakutkan
Meski kau harus datang hanya sebagai roh yang melayang layang
Betapa percintaan kita yang kelu di timpas waktu
Ajal yang datang dini merontakan rindu ini
Butuh berabad abad aku untuk tak terlalu memikirkanmu
Karena melupakanmu itu hal yang mustahil

Jadi malam ini aku pasrah saja pada bayangmu
Aku sangat paham kau datang untuk menggenapkan seisi rindu
Masihkah kita bersatu?
Sedang alam kita telah jauh berbeda

Lihatlah , buah hati kita telah tumbuh sebagai gadis kecil yang lucu
Tanpa pernah menanyakan dimana ayahku
Karena dia selalu mengira ayahnya adalah malaikat
Tinggal di surga terdekat

Gerimis di luar masih menyenandungkan lagu lama
Unchained melody , milik kita !

Shantined , 1 jan 04

No comments: