Ruang kita masih saja menyimpan suara suara
berdebum menghentak beberapa kelebat wajah
yang kian asing , kian kental dengan warna darah
: luka kita yang ungu.
Disudut ruang masih tertumpuk lembaran lembaran koran tua
Bercerita ihwal stomata di daun daun yang kian mengering
Kian terbang luruh ke angkasa
Ruang bersenang kata kita, tempat memulihkan duka lara
Bukan lagi ruang penuh kupasan koreng , kuharap
Tapi monolit
Tapi sphink
Tapi menara
Pebr 06
Saturday, March 11, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment