Friday, July 08, 2005

KADAVER

Seperti mayat mayat yang mengapung dimatamu
Renik renik sejarah luka telah melaut
Rajam untuk tatap pandang
Seperti seiris silet , di nganga pembuluh darah
Menetes netes darah ,ngalir di suaramu yang mendesah
O, alangkah tipis selaput dusta
Membungkus sajak sajak cinta merah muda

Menggenang air matamu kau tumpahkan dialtar
Mengawali doa doa panjang
(dan Tuhan tetap tak memandangmu, bisikmu)
melalui lengking , engkau lalu bercerita
seekor kupu kupu yang hinggap didadamu
telah menghisap habis sari cintamu, maka kau hidangkan padaku
: setetes madu palsu
(buatan pabrik ,katamu)

dan tubuh masih saja hidup
meski jiwamu mati
maka seperti kadaver , perjalananmu tak utuh besertaku.
Menjalar akar di sepohon ,umbimu mengenyangkan
Dan rengkuhku tiba tiba meliuk liuk diangkasa
Untuk tumbang disedekap persetubuhan pertama
Luka adalah luka
Mayat adalah mayat

Ribuan belatung kini berenang dibening manik matamu
Dan dengan desis ularmu , engkau mulai merayu
Bersama sekawanan lolong serigala dan malam yang pekat
:telah kukuburkan nama
mu!

No comments: