Friday, April 09, 2004

BELENGGU

Rupanya malam telah membelengguku
Dengan rantai rantai besi, sandera berupa rupa kerinduanku
Pada ilalang dihutan , pada kupu kupu dipadang
Aku tak bisa terbang, sayapku patah dan tumpang tindih
Dengan mayat mayat binatang
Sedang aku ingin pulang

Petak petak penjara ini tela kuanggap peseban
Dengan ruing ruing tawar berkumandang pekakkan telinga
Aku telah menganggapnya sebagai untaian nada
Meski terjerat aku didalam erangnya , mengiris urat urat nadiku
Menyemburkan darah disekaratku yang bisu
Biarlah.

Mahajana dikepalaku telah mengukir namamu
Tingkap tingkap langit menyambut hadirmu penuh tabir
Dan aku tetap terbelenggu
Merayakan bulan si pecundang disangkarku
Dan kubiarkan malam terus saja bersekongkol dengan rinai hujan
Menghukumku dengan cambuk dan dingin yang menancap di tulang
Sedang aku ingin pulang
Meratap ingin pulang
Meski ku tahu aku tak sedang bepergian.

No comments: